1995
PT. Dyviacom Intrabumi didirikan pada tanggal 16 November 1995. Pada September 1996, Dyviacom resmi menjadi salah satu pemain di Internet Service Provider (ISP) dengan merk usaha DNET.
PT. Dyviacom Intrabumi didirikan pada tanggal 16 November 1995. Pada September 1996, Dyviacom resmi menjadi salah satu pemain di Internet Service Provider (ISP) dengan merk usaha DNET.
21 November 2000, Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana dengan melepas 64 juta saham di harga Rp250 per lembar saham melalui Bursa Efek Jakarta, yang sekarang telah melebur menjadi Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 24 Mei 2003, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 14 miliar lembar saham dimana dari dana hasil PUT sebesar Rp7 triliun telah direalisasikan Perusahaan untuk melakukan investasi pada 3 (tiga) perusahaan yang bergerak di industri ritel, restoran cepat saji dan makanan. Perseroan juga diubah namanya menjadi PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. untuk mencerminkan fokus bisnis yang telah berubah.
Perseroan mendirikan sebuah perusahaan baru bernama PT Indoritel Persada Nusantara (“IPN”). Melalui IPN, Perseroan menanamkan modal dalam salah satu perusahaan pengembang jaringan serat optik, PT Mega Akses Persada yang bergerak dalam bidang penyediaan infrastruktur komunikasi di seluruh indonesia.
Persetujuan atas perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan perihal Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha, guna pemenuhan persyaratan dan ketentuan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik.
FiberStar berhasil menggelar kabel optik sepanjang 36,855 km dengan pencapaian Home Passed sebesar 1,359,601 Home Passed. Gelaran kabel ini tersebar di 135 kota di seluruh Indonesia.
Belum genap satu dekade beroperasi, FiberStar berhasil menggelar kabel serat optik sepanjang 43,918 km dengan pencapaian sebesar 1.831.541 home passed. Gelaran kabel ini tersebar di 135 kota di seluruh Indonesia.